
Budi Gunawan dicopot oleh Prabowo
Kabar meledak ketika Presiden Prabowo Subianto mencopot Budi Gunawan dicopot dari posisi strategis sebagai Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan). Keputusan ini memicu gelombang kejutan, terutama karena BG dikenal sebagai figur yang bekerja di balik layar—karena latar belakang intelijen membuatnya nyaman di depan kamera tidak selalu menjadi tolok ukur efektivitas.
Baca juga: Menteri Keuangan Nepal Jadi Sasaran Amukan Demonstran dalam Kerusuhan Brutal

Mahfud MD Sebut Pencopotan Lebih dari Sekadar Isu Kerusuhan
Mahfud MD mengaku “agak kaget” ketika mendengar Budi Gunawan dicopot; ia menduga motivasi Prabowo lebih kompleks. Arti dari perombakan ini bukan sekadar kritik publik terhadap menurunnya citra dalam menghadapi demonstrasi. Mahfud yakin, BG—mantan Kepala BIN—justru sering bergerak tanpa sorotan publik tapi efektif. Budi Gunawan dicopot karena pertimbangan politis lain, bukan karena dia tidak muncul dalam liputan media saat krisis berlangsung.
Istana Tegaskan Pencopotan Sebagai Evaluasi Menyeluruh
Istana menyebut bahwa Budi Gunawan dicopot bukan karena kesalahan spesifik. Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) menegaskan bahwa reshuffle ini bagian dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan Presiden terhadap kabinet, termasuk penggantian posisi strategis secara menyeluruh. Langkah tersebut menunjukkan bahwa Pemerintahan memasang arah baru dalam struktur kabinet.
Baca juga: Prabowo Subianto di Beijing: Momen Bersejarah Bersama Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un
Kursi Menko Polhukam Kosong; Siapa Penggantinya?
Setelah Budi Gunawan dicopot, kursi Menko Polhukam masih kosong. Pemerintah berencana menempatkan pejabat ad interim sementara menunggu penunjukan resmi. Ketidakpastian ini mendorong spekulasi tentang arah kebijakan ke depan, mengingat peran Menko Polhukam vital dalam stabilitas politik dan keamanan nasional.
Perombakan Berskala Besar: Lima Jabatan Utama Tersapu Gelombang Reshuffle
Budi Gunawan dicopot bukan satu-satunya penggantian. Presiden mengganti total lima posisi kementerian: Menko Polhukam, Menteri Keuangan, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perlindungan Pekerja Migran dan Menteri Koperasi. Langkah ini menandai perubahan besar di kabinet Merah Putih, disinyalir sebagai sinyal kuat bahwa pemerintahan bergerak menuju arah yang lebih progresif.

Identitas Budi Gunawan: Dari Wakapolri hingga Menko Polhukam
Budi Gunawan mengawali karier sebagai perwira polisi, mencapai puncak sebagai Wakapolri pada 2015. Ia kemudian menjabat Kepala Badan Intelijen Negara antara 2016–2024 sebelum diangkat sebagai Menko Polhukam pada Oktober 2024. Ketika Budi Gunawan dicopot, ia membuktikan bahwa reputasinya sebagai figur intelijen selalu mendominasi, bahkan ketika hadir dalam kancah politik teratas.